Senin, 29 Oktober 2012

 KELUARGA HARMONIS

 

  


Bahagiakanlah keluarga kita sebelum membahagiakan orang lain.

Kesolehan keluarga menjadi penentu bagi tegaknya sesuatu bangsa yang aman, makmur dan sejahtera.

Sebagian dari kesempurnaan kebahagiaan di dunia adalah memiliki keluarga yang bahagia.

Seorang yang bekerja keras untuk menunaikan tanggung jawab kepada keluarganya adalah bukti kasihnya kepada keluarganya.

Kasih sayang yang terjalin diantara anak dan ibu bapak mampu melahirkan sikap jujur dan terbuka.

Kekuatan cinta yang tulus mampu menggerakkan lisan untuk senantiasa berterima kasih kepada pasangan, anak ataupun ibubapanya.

Mencintai keluarga adalah amanah bagi setiap manusia.

Pecinta keluarga tidak akan membiarkan dalam rumahnya berlaku keburukan dan kemaksiatan.

Anak-anak lebih memerlukan contoh dan keteladanan dari kedua ibu-bapak mereka dari pada celaan dan kekerasan.

Kehidupan kita akan berubah apabila dimulai dengan perubahan diri, keluarga dan persekitaran.

Mahkota orang tua adalah anak cucunya dan kehormatan anak-anak adalah kerana nenek moyang mereka.

Apabila setiap ahli keluarga saling mencintai, menyayangi, dan saling mengalah, nescaya seluruh masyarakat akan menjadi baik, aman dan damai.

Keharmonisan keluarga terletak pada sikap tanggungjawab dan terbangunnya komunikasi yang sihat diantara ahli keluarga.

Komunikasi dalam keluarga akan senantiasa terpelihara selama komunikasi dengan Allah pun tetap terjaga.

Keluarga yang dekat dengan Allah akan menjadi keluarga yang layak ditolong olehNya dalam setiap urusannya.

Allah mencintai orang-orang yang selalu berjuang memperbaiki diri, keluarga dan masyarakat.

Jika Allah cinta kepada sebuah keluarga, maka salah satu cirinya ialah keluarga itu dibukakan hati untuk ilmu agama.

Kebahagiaan sesuatu keluarga bukanlah diukur dari segi mata-benda, tapi sejauh mana keta’atan keluarga kepada Allah.

Ibadah seorang ibu adalah modal bagi lahirnya anak-anak yang soleh yang akan menjadi benteng bagi ibubapanya kelak di akhirat.